Thursday, May 21, 2009

MUSIM BUNGA

Musim bunga musim bercinta
berpeluk duka dalam nestapa
menghantar mimpi di jemari sunyi
iringi rintik hujan dalam sepi

berpeluh kening, tuntaskan lelah
menggapai salam tangan sebelah
terimalah sobat rasa mengalah
demi kemerdekaan yang berdarah

debar itu masih terasa di nadi
menyentak langsung ke ulu hati
hingga beku dan rasapun mati
meninggalkan setangkai melati

Icha, 6 Mei 2009
Di tengah-tengah kesibukan membuat
laporan perjalanan Samarindaa-Balikpapan.

CINTAKU

Langit biru membentang memayungi tanahku
tanah tumpah darah, tanah kelahiranku
dari ujung timur hingga ujung barat
dari utara hingga selatan
rangkaian pulau memeluk satu jiwa
satu desahan nafas, Indonesiaku

Bila ku jadi pujangga
takkan cukup air laut menjadi tinta
yang kan gunakan untuk menceritakan
indahnya negeriku.

Berjuta persoalan dan masalah melanda negeriku
tak menggoyahkan cinta dan keyakinanku
akan nilai luhur bangsaku
sekalipun banyak orang meragukan.

Di setiap tetes rinai hujan
yang jatuh membasahi tanah
hantarkan berjuta harapan
akan kehidupan yang lebih baik

Saat banyak orang ragukan semua itu
nuraniku tetap bernyanyi
harapan selalu ada
sepasti mentari yang kan terbit esok pagi.

21/5 2009