Tuesday, December 11, 2012

HATI NAN BENING



Tergores aksara memaknai tiap kelopak
memudar rasa dalam asa terkotak
kala sayap kupu-kupu mengepak
tergenggam dusta dalam telapak

Nektar madu terasa merejam luka
Yang terlihat hanya angka-angka
Saat satu-satu kelopakmu  terjatuh
Berguguran bukan karena tak patuh

Warnamu kuning
Melihatmu menghilangkan rasa pening
Menghapus kerutan di kening
Karena  engkau memiliki hati nan bening

My room, 12-12-2012

Friday, December 07, 2012

JIWA YANG RESAH






Kerinduan menyesak di dada, 
taklukan harapan akan cintamu
segarkan ingatan akan indahnya bersamamu
 ketika seulas senyum di wajah hapuskan
 hitungan  waktu
 terasa menyegarkan selalu
Seakan menjadi bukti penaklukan hati akan jiwa yang resah
sesaat rasa itu menyebar diseluruh pembuluh nadi, aku pasrah
Damaipun luruh  menyebarluas  ke setiap  oksien  yang kuhirup
Dan aku kembali belajar mengeja setiap hurup
Yang tersurat dalam kertas yang kutangkup 
Bersama rasa  resah yang melingkup

Kamarku: 7 Desember 2012

Wednesday, November 14, 2012

ELEGI SUATU PAGI










Selamat pagi cinta

Puisi kehidupan tersirat 

di balik makna rangkaian aksara antara ikhlas dan bakti

Tertatih melangkah

Berpegang pada kuasa Ilahi

Elegi suatu pagi

indahnya berbagi

Kidung swargaloka terdengar lagi


Mengendap lindap

Terhapus peluh

Di ujung keluh


Nurani jadi wadah

Saat terkunci lidah

Dan menjadi indah


13 Nov 2012

Saturday, July 14, 2012

MASIH ADA TEMPAT BAGIMU




Di sini, di dermaga ini
Aku mengenangmu dengan seluruh rasa
Tentang kisah yang kita jalin
Ada tawa ada air mata

Begitu banyak perbedaan diantara kita
Tapi selalu ada rasa yang memanggil
Untuk kembali kita bertemu
Bertukar pandang lewat tatap mata

Kalau malam itu kau marah dan kecewa
Hingga senyummu hilang dari wajah
Tolong maafkan aku
Tak ada maksud melukaimu

Justru karena aku mencintaimu
Tapi bila kini kau pergi mencari ganti
Pergilah.
Tapi di sudut hatiku, masih ada tempat bagimu
Top of Form

28 Juni 2012
Bottom of Form

SETIA MENUNGGU


Aku bukan wanita rapuh
Bernyali seperti tahu
Aku wanita kuat dan tangguh
Menyimpan rasa tak pernah ragu

Walau hari-hariku menggandeng sepi
Tapi suatu hari nanti, tirai kejenuhan akan tersibak
Senja kepedihan akan sirna
Berganti malam penuh ceria

Pergilah kemana kau ingin
Cintaku tak pernah berpaling
Bilah lelah kepak sayapmu, pulanglah
Di sini aku setia menunggu.


28 Juni 2012.

Tuesday, July 10, 2012

HARUSKAH?

Haruskah?

Aku ingin mengukir  di gerimis hujan
Agar segera terhapus bersama air
Meluluhkan luka nan menyiksa
Saat sapaku tak berbalas
Asaku terbang lepas

Sepenggal bulan malam ini tak menghibur
Tak juga membuatku kabur
Ribuan kata yang tumpah bersama air mata
Tak mampu mengubah fakta
Kita berbeda

Mengapa perbedaan memenjarakan kita?

Mengenyahkan semua batu sandungan
Hanya tinggalkan kenangan
Bahwa apa yang ada sebatas angan-angan
Kutau cinta memang membutuhkan perjuangan
haruskah melanggar larangan? demi  sebuah kemenangan?
31 Mei 2012

SEPOTONG JANJI

SEPOTONG JANJI

Satu hal yang tak dapat kudustai
Aku masih mencintai dan merindukanmu sampai saat ini.

Malam itu kau katakan: Tak perlu berdebat untuk terlihat pandai.

Kini aku tak tahu harus berdebat dengan siapa?
Harus bertanya pada siapa?
Ketika kuterima kabar, kau telah meninggal,
Karena terjatuh dari lantai 5 apartement tempatmu bekerja.

Aku bukan hanya akan berdebat.
Aku ingin marah dan berteriak
Aku ingin menggugat pada seluruh dunia.
Mengapa Tuhan tega mengambil, belahan jiwaku?
Padahal kau hanya seorang perempuan, istriku.
Ibu dari dua anak kita.
Manusia biasa yang berusaha keluar dari kemiskinan

Andaikan gergaji mesin di perkebunan
Tak memutuskan pergelangan tanganku
Takkan kurelakan kau ke negri sebrang
Tak kurelakan harga diriku sebagai kepala keluarga
Mengizinkan kau meninggalkan aku dan anak-anak.
Tapi bening bola matamu, meyakinkanku
Tulus dan ikhlasnya niatmu runtuhkan egoku.

Jika anak-anak kita bisa sekolah tinggi,
Bukan hanya kita tapi juga desa kita
Bisa keluar dari kemiskinan akibat kebodohan.
Pemerintah hanya berbicara,
Tapi tak mampu melakukan apa-apa
kita yang harus lakukan sendiri.,Itu ucapanmu,
di malam kau terima kepastian keberangkatan.

Sesaat sebelum kau pergi ke bandara
sepotong janji kubisikan ditelingamu.
Aku akan menjaga dan memastikan anak-anak bersekolah tinggi
Setinggi cita-cita dan harapanmu agar kelak menjadi orang pintar,
Kini dalam rinduku padamu, aku berdoa
Tuhan, mampukan aku tepati janji
Yang kubisikan ditelingmu, waktu itu.

Kamis 5 Juli 2012