Wednesday, March 28, 2012

HAPUS AKU DARI MEMORIMU

Cukup!
Jangan pernah kau lanjutkan ucapan itu.
Aku sudah cukup mengenalmu.
Sekalipun langit runtuh, tak akan aku mencarimu
berharap semua yang terjadi antara kita tak pernah ada.
Andai bisa kuhapus waktu kemarin,
Tak mengenalmu kan menjadi kebahagiaan
Penyesalan memang selalu datang diakhir
Tapi itu lebih baik daripada tak pernah datang
Kesalahan yang aku lakukan bukan untuk kusesali.
Mengenalmu itu yang kusesali
Energy dan emosiku tertumpah sia-sia
Dan kini kuamplopi semua kesombonganmu
Kukirim dalam paket ekxpress.
Semoga secepatnya kau terima,
dan tolong hapus aku dari memorimu.
Jakarta 12 Maret 2012.

Thursday, March 22, 2012

KELAM



Hitam warna nan gelap
Malam kelam pasti pekat
aku tersekat

Sunyi itu diam, hening
Dalam bisu yang bening
Matamu mengerling









 

Tak tik tuk
waktu berlalu
Lidahku kelu
aksara sendu

Ah aku lelah
Lagi-lagi terpanah
Dan kalah

Sudut kamarku; 12 Maret 2012
Insomnia

INSYAF


Kepasrahan semakin dalam
Kumerunduk  bersujud di tengah malam
Penyerahan total dalam keinsyafan
Belum mampu kuberbalut kafan

Engkau sang Maha segala
Alfa dan omega
Antara ada dan tiada
Tak elok aku menepuk dada




Dosa, hitam dan  kelam tumbuh bagai belukar
kemunafikan lebur kerbakar hancur luluh hingga ke akar
 Pada semua hakikat yang mendasar
Sesungguhnya Engkau jauh lebih besar

Tegur sapamu, sejukan sukmaku
Kutemui keindahan dalam terangMu,
Ingin kumatikan semua mesin waktu
Agar damai yang kurasa tak bisa berlalu

Kamis: 22 Maret 2012
Icha Koraag

Saturday, March 17, 2012

Nyanyian Petani


Semangkuk peluh telah tumpah
Setiap inchi kulit membasah
hasil pembakaran kalori
dari sekerat ubi

 tanggung jawab terfermentasi
Terolah  tekad demi anak dan istri
Kadang asyik dengan pemikiran sendiri
Sehingga bau asem tak terendusi
Padahal lalatpun enggan mendekati

Saat padi menari
Menanti bulir berat berisi
Gemulai diujung tangkai
Senandung pipit mengiringi

Keringat tumpah  imbangi hasil
Kala tekad dan keringat bersetubuh
Akhir i mimpi Lahirkan karya nyata
Tak ada peluh yang mengucur sia-sia

Retas bulir padi terhidang pulen nasi
Ikan asin sambel terasi
buah timun daun kemangi
Terkecap nikmat senanglah hati


14 Sept 2009

Friday, March 16, 2012

BILA GALAUMU USAI, PULANGLAH!


Kulepas sampan menuju pulau
Membawa dikau yang tengah galau
Tinggal aku termangu risau
kini pikiranku kacau
Pergilah menjauh demi masa lampau

Katamu aku ada untuk dicinta
Karna memang itu kodrat wanita
Kuharap ini bukan permainan kata
Karna tak pernah aku meminta
Baik cinta, tahta maupun harta

Adalah biasa silang pendapat
Tak  terpikir untuk mengumpat
Bila dinda hanya diam di tempat
Karena tak ada niatan  menghambat
Percaya ini masih ada, berharap belum terlambat

Dalam hidupku kaulah yang terindah
Hadirmu semaikan ceria di rumah
Bahagia kita selalu tertumpah
Dan itu yang membuat kita tak mau berpisah
Bila usai galaumu, pulanglah.

Kamarku: 16 maret 2012

Icha koraag:
Aku ngeblog maka aku bahagia.


Thursday, March 08, 2012

PEREMPUAN JADI TARUHAN




Berkibar gemulai jemari dan  selendang
Ramai sanak kerabat pada  berdendang
Hiruk pikuk suara gendang
Anak perawan sedang di gadang

Puan dan tuan tersenyum menawan
Sadar miliki anak perawan
Berparas elok nan rupawan
Manis budi tak tahu melawan

Tunaikan tugas dan kewajiban
Hantarkan si buah hati ke pernikahan
Tak indah menolak niatan
Walau duka sudah tak tertahan

Demi segenggam berlian
Bahagia anak tak diperhatikan
Wajib patuh selalu didengungkan
Padahal niatnya diperdagangkan

Nasib pedih si anak gadis
Jika untung dapat suami tak sadis
Ayah bunda tak guna mengemis
Karena cerita tak berakhir manis.

Selamat hari perempuan.
Human trafficking harus jadi perhatian.
Banyak yang berkedok susah dan kemiskinan
Alih-alih para perempuan  jadi taruhan.



NELAYAN TAK LAGI MENGELUH




Bergulung ombak dengan keras
Memecah batu karang di batas
Membiarkan buih mengalir lepas
Menuju laut luas

Di sini aku berdiri tegak
Tiada maksud untuk berlagak
Kuhanya ingin ikut semarak
Riuh tawa nelayan kelak

Ikan, cumi-cumi, kepiting dan udang
Selalu turut mengundang
disantap saat bersuka dan berdendang
itulah hasil lautku yang segudang

nelayan tak lagi  mengeluh
walau kian sulit melempar sauh
tak terhitung mengalir peluh
bbm tetap melambung jauh

Cintaku cinta tak terbatas
Meluap hingga ke atas
Membebaskan dari semua kelas
Dan rasa itu tak kebas

Tapi cintaku tak pernah cukup
Melihat nelayan tangannya menangkup
Hanya angin yang tergantang
Lepas bersama kabut yang menantang

Duh Gusti pemilik kehidupan
Jangan kau hembuskan badai topan
Karena mereka nyaris tak makan
Tak tahu kemana membangun harapan.



Simpatikku untuk nelayan
Jakarta, 8 Maret 2012
Aku ngelog maka aku bahagia: