Monday, September 22, 2014

Aku Hanya Setitik Debu



Tema gambar bersumber dari sini:
(Memeriahkan)

PEDAS FINAL COMPETITION (PFC) VI
Kategori: Galeri Puisi
Nama FB: Elisa Koraag
Judul: “Aku Hanya Setitik Debu”

Di ranting kebahagiaan anak-anak daun kedukaan berguguran
Mungkin mentari enggan terbit saat fajar tapi janji Tuhan selalu pasti
Saat kepekaan terasah, suara nurani terdengar jernih
Sejernih mata air kehidupan

Boleh jadi kita berlomba dengan ego
Memenangkan kedagingan atau bertahan dalam sepotong iman
Ke seberang lautan, ke balik gunung, hanya materikah yang dicari?
Atau kegelisahan semata yang menjadi pendorong?

Kutelisik semua sudut, berharap tiada yang terlewatkan
Sayang rerapal mantra telah diucapkan
Jampi-jampi, kalimat sembah dan puja pada sasaran yang salah
Bertaburan kelamnya sesal dan dosa

Tangadah wajah pada yang satu
Seucap kata tobat, masihkah bermakna?
Ketika kaki dan tangan menjadi lumpuh dan hati tertutup ego
Secercah sinar di balik jendela, adalah asa yang belum padam

Di sini, detik ini
Putihkan hatiku, terima tobatku
Bentuk aku seturutMu karena aku hanya setitik debu
Yang dapat Kau tiup ke mana Kau mau

Larinda-Senin, 22 September 2014

Monday, July 28, 2014

SETOPLES KUE KERING



Sumber

Pengharum ruang menyentuh ujung hidungku.
Sofa tertata rapi
Lantai bersih

Aroma opor,rendang dan sayur godog mulai merayu
Bertahun tiada berubah, kala mentari syawal menyapa
Namun gelisahku tiada berakhir bertolak belakang dengan kue kue kering yang toplesnya kosong padahal lebaran hari kedua belum datang
Ya Rabb akankah lakuku sukacitakan Engkau?
Apakah lisanku yang gumamkan takbir hapuskan dosaku?
Bersimpuh dalam sesal. Akankah kau terima tobatku?

Senja belum dipenghujung, andaikan kau ambil nyawaku, ijinkan aku menyembahmu dalam iman setipis debu.
Lapangkan kuburku dalam nyayian alam yg gemakan kebesaranMu
Dan barisan toples kue kering
Maniskan jurnal mereka yang hidup, agar jumpa dalam RamadhanMu mendatang


Bogor 28 Juli 2014

Saturday, July 12, 2014

Puteriku, Van







Cantik, kau baru lelap setelah segelas susu kau minum.

Rayuan maut dan lucu kalau ada maunya

Kau peluk aku dan terucap "Aku sayang banget loh sama Mama"
Bukan cuma itu, pelukan dan ciuman bertubi tubi membuatku luluh.
Jangan pernah kau tanya, apakah aku mencintaimu?
Sejak kutahu kau menghuni rahimku, jiwa ragaku milikmu.

Van, cantiknya Mama 

Nakalmu

Bawelmu

Cakapmu

Senyummu

Adalah kekuatan Mama.


Hadirmu, sempurnakan hidup Mama.

Mama ada untukmu

Tumbuh dan berkembanglah sewajarnya.
Kenali dan taklukan isi dunia.

Pesan Mama, walau kamu mencintai Mama, tetap utamakan cintamu pada Sang Pemilik Kehidupan.
Karena Dia yang memilih Mama untukmu.

12-07-2014
Larinda
EK

Friday, May 16, 2014

ASA DI PENGHUJUNG RESAH


Berbalut sepotong cinta, menggegam belati asa.
Sepi nan senyap menguap lenyap
Pada tetes doa tersumbat dosa

buaian resah `ku rasa tersisa.

Di tepian dusta menghamba
Saat sorga yang didamba, 

sirna nan purna tinggal tanya tak terjawab.

Musim berulang, 

tetiba dingin menggigil terusir hangat nyamannya mentari. 
Sekejab bunga dan dedaunan bersemi indah. 
Lalu satu- satu kembali gugur.

Akankah karma menjejak di siklus hidup?

Kreo: 16 Mei 2014
Seorang yg kurindu tengah ditambahkan setahun kehidupan di bumi.
Kamu, masihkah ingat aku?
Di satu masa kita pernah merngkai aksara bersama. 

Menyusuri jejalin rasa di jiwa. Rasaku tetap milikmu.

Monday, April 21, 2014

PEREMPUAN BUKAN WARGA KELAS DUA


Berdendang riang perempuan melangkah
Bahagia penuh tak lagi patah
Menulis, membaca, berkarya nyata
Bukan hanya dapur-kakus-kasur

Mengasuh anak kewajiban bersama
Merancang bahagia bergandeng tangan
Pengabdian karena cinta
Warisan Kartini salah satu pembuka jalan
Kami bukan pelayan tapi kawan seperjalanan

Kami perempuan bebas merdeka
Bebas memilih dan memutuskan
Termasuk menolak dan berkata tidak
Perempuan, berkedaulatan penuh atas diri dan pemikirannya

Kami perempuan, mampu berjuang
Memanfaatkan peluang untuk jadi pemenang
Kami perempuan, tak perlu menunggu atau sembunyi di belakang bahu

Kami perempuan, membangun jaringan, membangun kemitraan
Demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Kami perempuan, bukan warga kelas dua.

Kreo, 21 April 2014

Sunday, April 06, 2014

AROMA PENUH BIRAHI



Selepas petang, horizon masih membiru
Nantikan senja nan jingga
Di lipatan kenanganku imaji meliar
Sesosok seksi melebur dalam napsu
Kau hadir dengan aroma penuh birahi

Pendidikan, kesehatan, pertanian,
Lapangan kerja, pemerataan ekonomi
Jadi materi orasi
Mulut kotor berludah basi
Hamburkan bakteri tebarkan penyakit

Mengapa ketidakmampuan kalian memimpin negeri
Menjadi tanggung jawab kami sebagai pemilih?
Kalian sandera hak-hak kami
Kalian tebarkan omong kosong
Kalau mau negeri ini maju. Hentikan semua dusta

Tak ada pendidikan, kesehatan yang gratis
Semua dibayar dengan keringat dan kerja keras.
Dan kami sudah membayar semua itu.
Lalu di mana kalian yang pandai bermain kata?
Kekuasaan lebih gurih dari materi
Jangan heran kalau semua berlomba cari kuasa
Walau korbankan hati nurani

Saya setuju seruan jangan golput
Kami punya hak memilih
Kami pemilih cerdas
Sayang tak ada yang cerdas untuk di pilih
Jadi biarkan pilihan kami untuk tetap setia pada nurani
Memilih untuk tidak memilih.

Elisa Koraag
Kreo: 6 April 2014

Monday, March 17, 2014

SAHABAT



Berjalan beriring tidak menghambat.
Melepas lelah bagai membuka sumbat.
Mengalir cerita bagai kerabat

Saat itu, sejenak lupa waktu
Lupa pada kaki yang kaku
Lupa pada hati yang beku
Lupa pada awal kita bertemu

Burung terbang bebas dan lepas
Kita menatap dan terselip iri pada kebebasan mereka. 

Di sini kita tersandera pada peran yang kita jalani.

Di akhir hari kita tertawa.

Bebas atau tersandera hanyalah persepsi. 
Sama seperti kebahagiaan. 
Mau dinikmati atau tidak, 
sahabat tidak pernah menjauh.

Dia ada kala senang atau sedih. 

Sahabat dia akan ada, 
tidak peduli kamu ada masalah atau tidak. 
Sahabat tidak selalu setuju dengan pendapatmu.

Tapi percayalah
Sahabat tetap ada saat yang lain menjauh.


Kreo:17 Maret 2014

Saturday, March 15, 2014

SENJA BERSAMAMU



Kemarahan itu begitu hebat, nyaris membakar semua logika.
Setelah ku diam dan renungkan, 

hanya ada satu jawaban sebagai alasan.
: Aku terlalu mencintaimu.

Horizon biru membentang membentuk batas cakrawala
Serupa jalur perjalanan yang ingin kutempuh bersamamu, 

menapaki jalan kehidupan

Tak ingin bermain dalam bayang kerinduan. 

Kusandarkan lelah batin ini dalam relung jiwamu.
Dan mendekap energi asmara yang menghangat dalam tarikan napas.

Jika mentari kembali ke peraduan, 

biarkan aku menikmati senja bersamamu. 
Menyongsong gelapnya malam sambil bergandeng tangan.

Bersama kita teguk air kehidupan, 

segarkan janji yang pernah kita semat. 
Suka-duka, sehat-sakit, kaya-miskin tetap dalam satu cinta.

Di sini di senja ini, 

kita masih bergandeng tangan.
Berharap dalam pinta pada Sang Khalik tiap senja kita lalui bersama.

Kalaupun malam gelap menyelimuti semesta, janji kita adalah pelita. 

Kan menjadi suar penunjuk, untuk kita tetap dapat melihat isi hati masing-masing.

Di sini di hatiku, ada kamu yang selalu ku jaga dengan sepotong cinta yang putih.

Kreo 15 03 2014.

Wednesday, January 22, 2014

TERIMALAH SALAMKU


Selamat pagi Tuhan
Selamat pagi dunia
Selamat pagi kawan
Mari selalu tetap bersyukur

Mentari malu mengintip, mengusir mendung yang bertahan
Sinarnya lembut nyata sebuah karunia
Mari, rasa malas kita lawan
Jangan duduk diam dan terpekur

Singsingkan lengan baju, mari bekerja
Kamar tidur, kamar tamu, dapur hingga kamar mandi
Ambil sapu, siapkan kain pel dan sikat.
Sisihkan sayuran, tahu-tempe dsn ikan
Setelah rumah bersih, silahkan racik menu makan siang.

Dan sekarang sebelum memulai
Nikmati secangkir mocalatte dan pisang rebus.
Sukses kita yang temtukan
Bahagia kita yang pilih

Kreo 22 Jan. 2024

Wednesday, January 15, 2014

OPTIMIS

Sumber:






Hujan deras bukan gerimis
Tak membuatku menangis
Walau cucian gak kering dan jadi bau amis
Lebih baik panggang brownies
Disantap bersama secangkir teh manis
Menjelang senja selalu optimi



Kreo: 15 Januari -014