Monday, March 17, 2014

SAHABAT



Berjalan beriring tidak menghambat.
Melepas lelah bagai membuka sumbat.
Mengalir cerita bagai kerabat

Saat itu, sejenak lupa waktu
Lupa pada kaki yang kaku
Lupa pada hati yang beku
Lupa pada awal kita bertemu

Burung terbang bebas dan lepas
Kita menatap dan terselip iri pada kebebasan mereka. 

Di sini kita tersandera pada peran yang kita jalani.

Di akhir hari kita tertawa.

Bebas atau tersandera hanyalah persepsi. 
Sama seperti kebahagiaan. 
Mau dinikmati atau tidak, 
sahabat tidak pernah menjauh.

Dia ada kala senang atau sedih. 

Sahabat dia akan ada, 
tidak peduli kamu ada masalah atau tidak. 
Sahabat tidak selalu setuju dengan pendapatmu.

Tapi percayalah
Sahabat tetap ada saat yang lain menjauh.


Kreo:17 Maret 2014

Saturday, March 15, 2014

SENJA BERSAMAMU



Kemarahan itu begitu hebat, nyaris membakar semua logika.
Setelah ku diam dan renungkan, 

hanya ada satu jawaban sebagai alasan.
: Aku terlalu mencintaimu.

Horizon biru membentang membentuk batas cakrawala
Serupa jalur perjalanan yang ingin kutempuh bersamamu, 

menapaki jalan kehidupan

Tak ingin bermain dalam bayang kerinduan. 

Kusandarkan lelah batin ini dalam relung jiwamu.
Dan mendekap energi asmara yang menghangat dalam tarikan napas.

Jika mentari kembali ke peraduan, 

biarkan aku menikmati senja bersamamu. 
Menyongsong gelapnya malam sambil bergandeng tangan.

Bersama kita teguk air kehidupan, 

segarkan janji yang pernah kita semat. 
Suka-duka, sehat-sakit, kaya-miskin tetap dalam satu cinta.

Di sini di senja ini, 

kita masih bergandeng tangan.
Berharap dalam pinta pada Sang Khalik tiap senja kita lalui bersama.

Kalaupun malam gelap menyelimuti semesta, janji kita adalah pelita. 

Kan menjadi suar penunjuk, untuk kita tetap dapat melihat isi hati masing-masing.

Di sini di hatiku, ada kamu yang selalu ku jaga dengan sepotong cinta yang putih.

Kreo 15 03 2014.