Kerinduan menyesak di dada,
taklukan harapan akan cintamu
segarkan ingatan akan indahnya bersamamu
ketika seulas
senyum di wajah hapuskan
hitungan waktu
hitungan waktu
terasa menyegarkan
selalu
Seakan menjadi bukti penaklukan hati akan jiwa yang resah
sesaat rasa itu menyebar diseluruh pembuluh nadi, aku
pasrah
Damaipun luruh
menyebarluas ke setiap oksien
yang kuhirup
Dan aku kembali belajar mengeja setiap hurup
Yang tersurat dalam kertas yang kutangkup
Bersama rasa resah yang melingkup
Kamarku: 7 Desember 2012
4 comments:
Resah tak melulu membuat hati suram ya mba,
kadang resah justru menghadirkan puisi manis seperti yg kubaca pagi ini :)
Wahhhh, aku followersmu yg pertama mba ^^
senangnyaaa....
Puitis banget mbaa, kau ngga bisa kalo disuruh bikin puisi
Hai terima kasih sudah mampir. Mba Irma, blog ini emang tidak aku publish. Tapi ahirnya di publish juga. @Rahmi, aku suka mengekpresikan rasa lewat tulisan. Terima kasih yah.
Post a Comment