Tawamu masih bisa kudengar
Diantara bunga cengkeh yang mekar
Manis mengalir dari aroma tubuhmu
Membuatku mabuk dan dahaga akan cintamu
Bagai saguer yang mengalir di bambu
Memanasakan setiap nadi dalam tubuh
Membuatku berpikirpun tak mampu
Menyebut namamu lidahpun kelu
Kartu pos bergambar gunung Klabat
Hanya selembar fotomu sebagai obat
Kala kerinduan datang menggoda
Membuat berdebar jantung di dada
Pasir pantai Bunaken menjadi saksi
Kala kita sepakat mengikat janji
Untuk sehidup dan semati
Bertekad untuk tak mengikari
Duhai kasihku, bukti kesetiaanmu
Membuatku selalu ingin mendekapmu
Agar kau bisa rasakan cintaku bergetar
Yang terus ku jaga agar tak pernah pudar.
Jakarta, 17 Juni 2007
No comments:
Post a Comment