Monday, March 26, 2007

SERUAN ANAK NEGERI !

Sebuah tiang tinggi terpancang megah
dengan merah putih berkibar,
Seakan sebuah sayap yang siap melindungi
Dari semua marabahaya
Itu bendera bangsaku, kataku dalam hati
Ketika kutengok sekelilingku
Tampak petani dengan cangkul, nelayan dengan jaring,
Pedagang dengan gerobak, buruh dengan arit

Ada lelaki berdasi yang telah menggulungkan tangan baju
Hingga lengannya terlihat
Para perempuan menggandeng dan menggendong anak
Semua berdiri sama menatap
Tangan terkepal tangan teracung
Terucap sama dari aneka bibir
Kami siap bekerja dan berjuang
Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan

Tapi mengapa hasil bumi kami di rampok?
Mengapa hasil hutan kami di curi
Mengapa hasil laut kami hilang
Mengapa tanah kami berpijakpun amblas?

Kami memang hanya rakyat jelata
Tapi kami sebuah kekuatan yang maha besar
Kalau kami tak terakomodasi
Kami bisa menjadi kekuatan yang menghancurkan.
Jangan salahkan kami jika kami bersatu
Bukan untuk memberontak
Tapi untuk mengambil yang memang milik kami
Merebut apa yang menjadi hak kami

Karena hak kami sudah di rampas
Milik kami sudah di sita
Kalau sekarang kami menggalang kekuatan bersatu
Untuk memperjuangkan hak dasar kami sebagai manusia
Kami hanya ingin hidup layak
Makan cukup, tak kehujanan tak kepanasan
Anak-anak kami bisa bersekolah
Dan kami bisa bekerja dengan tenang.

Hai para penguasa, sebagai anak negeri
aku memperingatkan
Bangunlah dari mimpi indah hari ini
Karena besok kan menjadi harin buruk
Ketika Tuhan kabulkan doa kami.

Wednesday, March 14, 2007

MENGAPA...?

Mengapa aku tak dapat menyentumu
Tanpa kau menyakitiku
Keindahanmu mendesakku untuk menyentuhmu
Bahkan menciummu
Tak ada keinginanku menyakitimu
Tapi mengapa kau selalu menyakitiku ?
Terlalu hinakah aku
Untuk menyentuh tubuhmu?
Bukankah kau tercipta untuk dinikmati?
Dan aku tercipta untuk menikmati
Jika bukan aku,
Pasti akan ada yang lain
Karena kau hanya setangka mawar.

SELAMAT DATANG HARI BARU

Fajar baru merekah lagi
Di timur semburat mentari
Menyambut datangnya pagi
Seiring harapan baru di hati

Segudang rencana tersusun rapi
Untuk segera di tindaklanjuti
Agar tidak menjadi
sekedar sebuah mimpi

Dengan niat dan batas waktu tujuan ditentukan
Usaha dan tindakan tidak selalu menghasilkan
Tapi ku tahu tak ada keberhasilan
Tanpa usaha dan tindakan

SELAMAT DATANG HARI BARU

Fajar baru merekah lagi
Di timur semburat mentari
Menyambut datangnya pagi
Seiring harapan baru di hati

Segudang rencana tersusun rapi
Untuk segera di tindaklanjuti
Agar tidak menjadi
sekedar sebuah mimpi

Dengan niat dan batas waktu tujuan ditentukan
Usaha dan tindakan tidak selalu menghasilkan
Tapi ku tahu tak ada keberhasilan
Tanpa usaha dan tindakan

SELAMAT PAGI INDONESIA!

Selamat pagi Indonesia,
aku tak mau putus asa
aku terus berdoa dan berusaha
agar tetap bisa berkarya

Selamat pagi Indonesia
Berjuta rakyat adalah kekuatanmu
Tapi kami butuh pemimpin
Yang mampu mengarahkan kami

Selamat pagi Indonesia
Selama matahari masih terbit di timur
Selama darah kami masih bergolak
Kami siap berkorban

Selamat pagi Indonesia
Kami masih punya semangat
Dan rasa nasionalisme
Untuk menjunjung Indonesia

Selamat pagi Indonesia
Walau harga beras melambung tinggi
Di tengah banjir bencana
Aku tak berhenti berharap

Selamat pagi Indonesia
Aku tahu, Tuhan tak pernah tidur
Saat Tuhan terjaga
Indonesia pasti makmur merata

Icha 14/3-2007

Tuesday, March 06, 2007

SEBUAH KENANGAN

Album foto terbuka di pangkuan
Merekam semua jejak kenangan
Ketika menjalin kasih kebersamaan
Dengan sedikit khayalan

Berharap selalu ada kebahagiaan
Yang inginnya menjadi kenyataan
Ternyata semua hanya impian
Dalam sebagian kehidupan

Tersentak di siang bolong
Ternyata tinggal cerita bohong
Karena nyatanya kau bukan penolong
Hanya lelaki berambut gondrong

Yang mencoba memberi kesan jantan
dengan sebuah tato yang kelihatan
Tapi minta di antar ketika datang
Minta di jemput ketika pulang

Mengingatmu membuatku tertawa
Kamu bagianku di masa remaja
Menyempurnakan jalinan cerita
Tentang seorang gadis bernama Icha.

7/3-2007

TEKAD

TEKAD

Desau angin di pepohonan
Menggugah kegelisahan
Yang menghantui khayalan
Akan makna sebuah keyakinan

Detik-detik waktu terus berjalan
Melampaui segala pemikiran
Dalam setiap gelombang kehidupan
Mengehampaskan tekad dari dekapan.

Untuk segera diwujulkan
Dalam kenyataan
Agar harapan tidak tinggal harapan
Melainkan menjadi kepastiaan

CINTA

CINTA

Ketika rasa rela melepaskan sesuatu yang berarti
lebih besar dari keinginan untuk memiliki
Dan terasa sampai ke lubuk hati
Itulah senandung makna cinta yang suci

IMANKU

Tak dapat kujabarkan
Tak dapat kuungkapkan
Hanya dapat kurasakan
Dalam setiap desahan nafas

Satu yang kutahu
Kala pemikiran dalam benaku setuju
Dengan apa yang sudah di ketahui hatikuItulah sesungguhnya imanku

ANAKKU

Anakku oh anakku
Berbilang bulan dan tahun sudah berlalu
Kini kau mengisi hari-hariku
Bagai oksigen mengisi paru-paru

Kau hadir menjadi bagian dalam diriku
Menjembatani perseteruan antara suami dan aku
Menghapus lelah dengan parasmu yang lucu
Menawarkan kegembiraan di kalbu

Sejuta doa selalu kupanjatkan dan kuserukan
Agar tercapai semua yang kau inginkan
Karena hanya itu kebahagian
Yang selalu ku harap jadi kenyataan

(Icha 6/3-2007)

Saturday, March 03, 2007

NYANYIAN KERINDUAN

Ke ujung rindu ku datang dengan sepotong asa
Ku yakin di hatimu masih ada itu rasa
Karena ku tahu telah terjalin berbilang masa

Bergumul dalam penantian
Tanpa kepastian
Adalah membangun harapan

Api cinta itu tak pernah padam
Selalu kujaga setiap malam
Sekalipun gelap dan kelam

Namun ku tahu
Keinginanmu untuk bersatu
Sudah jadi tekad yang membatu

Di sini, di ujung cita-cita
Yang telah kurajut dengan cinta
Bersama buah hati kita

Kerinduanh selalu kunyanyikan
Agar timbulkan kehangatan, dan harapan
selalu bersama dalam satu pelukan

2/3 2007 Icha Koraag

HALALNYA BENCANA

Awan biru membentang
Menyelimuti langit yang benderang
Karena sinar matahari yang terang

Sesekali kicau burung terdengar berdendang
Di antara pepohonan yang rindang
Seharusnya bisa memberikan rasa tenang

Saat mataku memandang dikejauhan
Sejuta rasa menggumpal perlahan
Dari aneka macam pemikiran

Bukan maksud hati menggugat kehidupan
Hanya sekedar mempertanyakan
Mengapa masih banyak kesusahan?

Indah nya permandangan alam
Kayanya budaya yang beragam
Semua sudah hilang dari genggaman

Dimana warisan nenek moyangku
Yang tertera dalam buku-buku
bahwa makmur dan subur negeriku

Ratusan suku ratusan bahasa
Hasil bumi dan hutan melimpah
Aneka jenis flora dan fauna

Seharusnya bisa menjadi modal
bukan untuk di obral
Sehingga bencana menjadi halal

Icha Koraag, 1 Maret 2007