Sunday, July 08, 2007

BICARA CINTA

Bicara cinta selalu ada senandung lembut
yang menggetarkan setiap kalbu
kala rasa itu menjemput
terjawab dalam dentingan jiwaku

cinta, indah dan nikmat sampai tetes terakhir
bagai embun pagi memercik setetes air
sukmaku, sukmamu menari dalam keceriaan
energimu energiku bersatu dalam kehidupan

untuk seluruh umat cukup cinta yang satu
karena setetes cinta mampu
menggetarkan hati yang batu
hingga melembut bagai salju.

Tak perlu ada kata untuk ungkapkan rasa
semua ada dan nyata di bola matamu
kala matamu mengikat mataku
rasa itu sampai kedalam kalbu

8/7 1996- 8/7 2007
Tak terasa aku tiba di tahun ke 11
sejak aku dan dia mengikat janji
sampai terlahir Bas dan Van
cinta itu masih menyala

Friday, July 06, 2007

JEMBATAN YANG TERPUTUS

> 06-Jul-2007, 01:03:56 WIB - [www.kabarindonesia.com]
>
>
> ASAHAN AIDIT
>
> Untuk Elisa Koraag
>
>
> Bila jembatan putus di tengah parak siang
> Itu bukan oleh perceraian antara burung dan sarang
> Telur-telur telah menetas tak mengerti jalan pulang
> Asing dalam udara yang bukan peta bundanya
>
> Sebarisan pembajak dari pelabuhan gelap
> Membuat bumi dan udara jadi pengap
> Semua jadi terpisah semua lalu berpisah
> Burung-burung tak kembali ke sarangnya
>
> Hidup jadi biasa tanpa rumah dan kenangan
> Derita jadi kecap pahit dalam nasi tak berlauk
> Garuda memakan anaknya sendiri
> Bukan karena ijon yang melanda

> Tapi oleh dahaga darah dan api
> Semua pipit dan gereja yang terpisah
> Membesar di peluaran daerah bundanya
> Menanti dan mati lalu lahir lagi.

Wednesday, July 04, 2007

SAYAP-SAYAP KERINDUAN.

(Untuk Om Mawi, Om Asahan dan semua yang tak bisa pulang!)

Sayap sayap kerinduan terbang membelah malam
Membawa semua mimpi dan harapan
Pemikiranku terpatri pada mata yang kelam
Menatap nanar sebuah cita dalam kehidupan.

Nun jauh di sana, di seberang benua
Tak dapat terhitung berapa jumlahnya
Anak-anak bangsa terikat pada sejarah
Tak boleh pulang karena peristiwa berdarah

Jalan derita mereka adalah jalan sutera
Yang teruntai oleh darah dan airmata
Yang melahirkan luapan rasa maaf
Sekalipun sudah membukukan sejuta derita

Berpuluh tahun telah berlalu
Masih banyak yang berputih mata
Namun tak ada bangkai yang tak berbau
Kelak kebenaran akan nyata

Bila tiba saatnya, direlung hati terbuai kasih
Dentingkan lagu cinta tanah air
Kobarkan semangat rela berkorban
Yang sudah dibuktikan.

Icha Koraag
29 Juni 2007