Monday, April 21, 2014

PEREMPUAN BUKAN WARGA KELAS DUA


Berdendang riang perempuan melangkah
Bahagia penuh tak lagi patah
Menulis, membaca, berkarya nyata
Bukan hanya dapur-kakus-kasur

Mengasuh anak kewajiban bersama
Merancang bahagia bergandeng tangan
Pengabdian karena cinta
Warisan Kartini salah satu pembuka jalan
Kami bukan pelayan tapi kawan seperjalanan

Kami perempuan bebas merdeka
Bebas memilih dan memutuskan
Termasuk menolak dan berkata tidak
Perempuan, berkedaulatan penuh atas diri dan pemikirannya

Kami perempuan, mampu berjuang
Memanfaatkan peluang untuk jadi pemenang
Kami perempuan, tak perlu menunggu atau sembunyi di belakang bahu

Kami perempuan, membangun jaringan, membangun kemitraan
Demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Kami perempuan, bukan warga kelas dua.

Kreo, 21 April 2014

Sunday, April 06, 2014

AROMA PENUH BIRAHI



Selepas petang, horizon masih membiru
Nantikan senja nan jingga
Di lipatan kenanganku imaji meliar
Sesosok seksi melebur dalam napsu
Kau hadir dengan aroma penuh birahi

Pendidikan, kesehatan, pertanian,
Lapangan kerja, pemerataan ekonomi
Jadi materi orasi
Mulut kotor berludah basi
Hamburkan bakteri tebarkan penyakit

Mengapa ketidakmampuan kalian memimpin negeri
Menjadi tanggung jawab kami sebagai pemilih?
Kalian sandera hak-hak kami
Kalian tebarkan omong kosong
Kalau mau negeri ini maju. Hentikan semua dusta

Tak ada pendidikan, kesehatan yang gratis
Semua dibayar dengan keringat dan kerja keras.
Dan kami sudah membayar semua itu.
Lalu di mana kalian yang pandai bermain kata?
Kekuasaan lebih gurih dari materi
Jangan heran kalau semua berlomba cari kuasa
Walau korbankan hati nurani

Saya setuju seruan jangan golput
Kami punya hak memilih
Kami pemilih cerdas
Sayang tak ada yang cerdas untuk di pilih
Jadi biarkan pilihan kami untuk tetap setia pada nurani
Memilih untuk tidak memilih.

Elisa Koraag
Kreo: 6 April 2014